Kamis, September 30, 2010

Filosofis PAUD

Filosofi Islam mengajarkan bahwa kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya. Dunia ini hanyalah jalan untuk mengumpulkan bekal di akhirat. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ankabut 64:

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.


Untuk pendidikan usia dini, hendaknya kita perhatikan sabda Nabi SAW:

“Tidaklah anak manusia dilahirkan melainkan di atas fitrahnya, kemudian orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi.” (HR. Bukhari-Muslim)


Dari keduanya terpancar:

a. Target pengasuhan anak adalah memberikan lingkungan islami sebagai peletak dasar pendidikan.

b. Tujuan pengasuhan anak adalah untuk mencari keridloan Allah SWT. Dengan tujuan ini, guru wajib ikhlas membaktikan diri secara maksimal dalam pekerjaan mulia ini.

Ilmu Pendidikan Anak Usia Dini (0-3 tahun)

Penelitian di Barat menyatakan bahwa anak-anak yang mendapatkan intervensi (pendidikan) sejak usia dini ternyata memiliki peluang lebih besar untuk sukses secara akademis.

Pertanyaannya, intervensi seperti apakah yang tepat untuk anak-anak usia dini tersebut? Berikut ini saya ringkaskan aspek-aspek terpenting dalam pendidikan anak usia 0-3 tahun:

1. Mengajarkan akhlaq

Ada dua kata yang disebut pendidik Barat sebagai the Magic Words, yakni please dan thank you. Ketika seorang anak merebut mainan temannya, kita ingatkan untuk meminjam baik-baik (konsep please). Ketika temannya berbagi mainan, kita ajarkan untuk berterima kasih (konsep thank you). Kita bisa menambahkan dengan konsep alhamdulillah, masya Allah, subhanallah dan Allahu akbar. Tak cukup diajarkan, akhlaqul karimah wajib dicontohkan. Misalnya: menahan emosi diajarkan melalui contoh perilaku guru yang tidak marah-marah. Edukator muslim ternama, Ibn Sina, dalam bukunya al-Qanun fii at-Tibb (Prinsip-Prinsip Kedokteran) bahkan menyatakan bahwa akhlaq pengasuh mempengaruhi akhlaq dan kesehatan anak-anak yang diasuhnya.

2. Mengajarkan hafalan dan percakapan yang baik

Pada usia dini, anak-anak belum bisa berpikir dengan baik. Otak mereka bekerja secara optimal untuk menghafal dan menirukan ucapan, terutama kata-kata yang beritma dan berulang. Pada fase inilah anak-anak belajar berbicara. Telinga mereka sangat tajam dan akan terbentuk mengikuti bahasa yang didengarnya. Lidah mereka sangat lentur dan akan meniru kata-kata yang didengarnya. Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk mengajarkan bahasa yang santun dan memutarkan ayat-ayat al-Qur’an secara berulang-ulang sebagai latar belakang aktivitas sehari-hari di TPA.

3. Membiasakan membaca tapi jangan dulu mengajarkan cara membaca

Sejak dini, anak-anak harus ditumbuhkan budaya baca, tetapi jangan dulu mengajarkan cara membaca. Untuk itu, buku yang terbaik adalah buku-buku bergambar tanpa tulisan. Dengan begitu, ibu guru bisa mengembangkan cerita sesuai dengan tingkat antusiasme anak-anak. Buku lainnya adalah kamus bergambar, tetapi fokuskan kepada pengenalan nama benda dari gambar, bukan tulisannya.

4. Membangun rasa percaya diri

Anak yang hidup di lingkungan yang saling menyalahkan akan tumbuh menjadi pribadi yang minder dan penakut. Akibatnya, kreativitas dan kemandiriannya kurang berkembang. Rasa percaya diri juga akan tumbuh dalam lingkungan yang aman. Oleh karena itu, kita wajib memberikan lingkungan yang aman dan suportif.

Demikianlah empat aspek terpenting dalam pendidikan anak usia 0-3 tahun. Semoga bermanfaat. (Tabloid Suara Islam)