Rabu, Oktober 27, 2010

UPAYA MEWUJUDKAN SKB MUARO JAMBI SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Muaro Jambi merupakan satu-satunya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan  yang bertugas melaksanakan program pendidikan luar sekolah di Kabupaten Muaro Jambi. Dalam Peraturan Daerah kabupaten Muaro Jambi Nomor 16 Tahun 2003 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pendidikan kabupaten Muaro Jambi pasal 27 dinyatakan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) mempunyai tugas menyelenggarakan Program Kejar Paket A, B dan C dalam upaya pemberantasan Buta Aksara. 
Dengan Visi mewujudkan penyelenggaraan pendidikan luar sekolah di Kabupaten Muaro Jambi yang mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi yang dibarengi dengan iman dan taqwa  sehingga akan tercapai masyarakat madani. Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi SKB adalah 1) Meningkatkan pelayanan dan pemerataan PLS, 2) Meningkatkan mutu pendidikan dan relevansi PLS terhadap kehidupan masyarakat, 3) Meningkatkan kinerja aparatur penyelenggaraan PLS, dan 4) Meningkatkan pelayanan penyelenggaraan PLS.
Dalam Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 023/O/1997, dinyatakan bahwa tugas SKB adalah melakukan program Percontohan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. Sementara fungsi SKB sebagaimana tertera dalam surat keputusan adalah sebagai berikut : 1) Pembangkit dan penumbuh kemauan belajar masyarakat dalam rangka terciptanya masyarakat gemar belajar, 2) Pemberian motivasi dan pembinaan masyarakat agar mau dan mampu menjadi tenaga pendidik dalam pelaksanaan azas saling membelajarkan, 3) Pemberian pelayanan informasi kegiatan Pendidikan Luar sekolah dan Pemuda, 4) Pembuatan percontohan berbagai program dan pengendalian mutu pelaksanaan program pendidikan luar sekolah dan pemuda, 5) Penyusunan dan pengelolaan sarana belajar muatan local, 6) Penyediaan sarana dan fasilitas belajar, 7) Pengintegrasian dan penyingkronisasian kegiatan sektoral dalam bidang Diklusepa dan 8) Pelaksanaan pelatihan ketenagaan Diklusepa.
Pendidikan luar sekolah adalah proses untuk mendidik sebagian anggota masyarakat yang karena berbagai hal tidak berkesempatan atau memiliki akses di jalur pendidikan formal, agar mereka dapat berdaya sehingga memiliki kekuatan. Untuk itu perlu ada perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan pengawasan yang ketat sehingga semua potensi yang disiapkan untuk pemberdayaan itu benar-benar penggunaannya terarah dan tepat sasaran. Atas dasar itulah peran SKB Muaro Jambi sebagai UPTD bukan sebagai pengatur tetapi menjadi pendukung, motivator dan fasilitator pendidikan yang berlangsung di masyarakat.
Berdasarkan Data PLS Dinas Pendidikan Muaro Jambi tahun 2003, di Kabupaten Muaro Jambi masih terdapat sebanyak 3627 orang penyandang Buta huruf yang berumur antara 10 – 44 Th,  2814 orang mengalami putus SD kelas 4 s.d 6, sedangkan Putus SLTP yang berumur 13 – 15 Th sebanyak 2900 orang, disusul putus SLTA yang berumur 16 – 18 Th sebanyak 2274 orang dan sebanyak 29.606 anak usia dini yang berumur 0 – 6 th belum terlayani pendidikan pra sekolahnya serta terdapat sebanyak 9326 orang dengan status pengangguran terbuka. Semua permasalahan tersebut merupakan tantangan yang berat bagi semua pihak dalam mengatasi persoalan itu.
Dalam upaya mengatasi berbagai persoalan di atas kebijakan dan strategis SKB Muaro Jambi  yang telah dan akan dilakukan adalah :
# Merencanakan dan melaksanakan Program Pendidikan Anak Dini Usia (PADU), Pendidikaan Kesetaraan (Paket A, B, dan C), Pendidikan Perempuan, Life Skill dan lainnya dijadikan bagian integral dari pengembangan kualitas SDM dalam rangka Pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan penanggulangan pengangguran.
#  Program PADU atau yang lebih dikenal dengan Program Kelompok Bermain merupakan salah satu program Pendidikan luar sekolah pada penggalan pendidikan pra sekolah bagi anak-anak usia 4 – 6 th.
#  Program Paket A dan Paket B merupakan program yang dilaksanakan dalam rangka mengsukseskan program wajib belajar 9 tahun. Dengan sasaran anak-anak putus SD kelas 4 s.d 6 sedang Program Paket B diperuntukan bagi anak-anak tamat SD atau putus SLTP yang berusia antara 13 – 15 th.
#  Program Paket C Setara SMU adalah program kesetaraan bagi anak-anak Tamat SLTP dan putus SMU yang berusia antara 16 – 18 th.
#  Program Life Skill dan Block Grant adalah program kecakapan hidup bagi warga masyarakat yang belum memiliki keterampilan dan pekerjaan tetap. Program ini penekanannya adalah memberikan keterampilan kepada warga masyarakat yang berusia produktif ( 16 – 44 th ) sehingga dengan keterampilan yang dimilikinya akan dapat meningkatkan martabat dan kualitas hidupnya.
#  Program-program yang dilaksanakan SKB Muaro Jambi diarahkan kepada program unggulan dan percontohan di seluruh wilayah binaan SKB.
#  Program-program PLS yang dilaksanakan SKB Muaro Jambi merupakan upaya nyata untuk memberdayakan masyarakat local khususnya masyarakat kurang mampu.

Untuk mewujudkan kebijakan dan strategis tersebut di atas dibutuhkan dukungan Pemerintah daerah dalam mengalokasi anggaran pendidikan luar sekolah khususnya bagi SKB Muaro Jambi sebagai ujung Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten ini.  

KEPALA SKB MUARO JAMBI
FAUZI, HS. S.Pd
OPTIMALISASI SKB MUARO JAMBI MELALUI
PROGRAM PENDIDIKAN ANAK DINI USIA

A.  PENGANTAR
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Muaro Jambi sebagai bagian dari UPTD Pendidikan dibidang pendidikan Non Formal memiliki tugas Menyelenggarakan Program Paket A, Paket B dan Paket C dalam rangka pemberantasan Buta Aksara (Perda Muaro Jambi No. 16 Tahun 2003).
Sebagai satu-satunya UPTD Pendidikan Non Formal di Kabupaten ini SKB Muaro Jambi dalam tahun 2003 telah melaksanakan berbagai program pendidikan luar sekolah baik yang bersifat pendidikan bagi anak-anak pra sekolah maupun pendidikan keterampilan hidup (Life Skill). Program-program tersebut diantaranya 1. Program Kelompok Bermain di Kelurahan Sengeti, dan Kelurahan Tempino, 2. Proram Pelatihan Comblok, 3. Pelatihan Instalansi Cahaya , 4. Pelatihan Perbengkelan Terali Besi 5. Kursus Menjahit, dan Pelatihan Tata Rias Wajah.
Memasuki tahun 2004 ini SKB Muaro Jambi terus melakukan berbagai upaya untuk memperluas jumlah, jangkauan wilayah dan sasaran program yang telah dilaksanakan selama ini. Program Padu di Desa Sekernan, Program Keaksaraan Fungsional , Program Paket A Setara SD, Program Paket B Setara SLTP, Program Paket C Setara SMU, Magang dan KBU(Proyek PLS Propinsi Jambi) merupakan program-program kesetaraan yang berbasis usaha yang bertujuan untuk mengsukseskan program wajib belajar dan program pendidikan berkelanjutan.
Sementara itu program pendidikan kecakapan hidup yang akan dilaksanakan dalam tahun ini adalah pelatihan pangkas rambut yang mengambil sasaran sebanyak 25 orang bagi putra-putra Muaro Jambi yang diperioritas bagi para pemuda yang belum memiliki keterampilan dan pekerjaan tetap. Program ini diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan baru diwilayah kita ini karena disamping diberikan keterampilan, peserta didik yang dianggap telah mampu akan diberikan modal usaha berupa seperangkat perlengkapan keterampilan pangkas rambut secara berkelompok.
Seiring dengan semakin besarnya tuntutan masyarakat terhadap pendidikan dan keterampilan prakatis maka SKB Muaro Jambi harus melakukan berbagai upaya untuk melengkapi sarana dan prasarananya dan meningkatkan jumlah dan kualitas sumber daya manusianya. Jika ditinjau dari jumlah Pamong Belajar SKB sebagai motor pengerak di lapangan yang saat ini berjumlah 6 orang masih jauh dari angka idealnya sebanyak 25 orang. Sedangkan jumlah staf usaha yang semestinya sebanyak 10 orang, yang baru ada  saat ini sebanyak 3 orang. Luasnya jangkauan wilayah sasaran SKB yakni satu Kabupaten yang mencakup 7 kecamatan maka kebutuhan Pamong Belajar SKB untuk melaksanakan Program Nono Formal di Daerah kita mutlak diperlukan. Tanpa adanya jumlah Pamong Belajar yang signifikan maka SKB Muaro Jambi akan mengalami kesulitan dalam mengakses programnya kepada masyarakat.
Dari sisi prasarana dan sarana sebagai bagian terpenting dari suatu proses pelaksanaan program maka kondisi riil SKB Muaro Jambi saat ini masih jauh harapan. Tidak adanya ruang belajar (Lokal) bagi program Paket A, Program Paket B, Paket C dan Ruang Belajar Padu semakin mempersempit ruang gerak SKB dalam melaksanakan program non formal dilapangan. Belum lagi ruang praktek keterampilan sebagai bagian yang urgen bagi SKB dalam melaksankan program-program keterampilan, juga perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah.  

B.  SKB Muaro Jambi Kembangkan Program Padu

            Sebagian besar masyarakat kita belum mengerti dan memahami program Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) dan pentingnya pendidikan ini diberikan kepada putra-putrinya. Masyarakat kita hanya mengenal Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) yang diperuntukan bagi anak-anak usia 4-6 tahun.
Pendidikan Anak Dini Usia atau disingkat dengan PADU merupakan salah satu penggalan pendidikan Non Formaal yang diperuntukan bagi anak-anak usia 0 – 6 tahun. Program Padu ini dikembangkan melalui program Kelompok Bermain (Play Group) bagi anak-anak berusia 4- 6 tahun, dan Program Penitipan Anak (TPA) bagi anak-anak yang berusia 0 – 4 tahun.
Pendidikan Anak Dini usia dikembangkan melalui jalur pendidikan Non formal sedangkan Pendidikan Taman kanak-kanak dikembangkan melalui pendidikan formal (UU No. 20 tahun 2003, Sistim Pendidikan Nasional). Walaupun demikian kedua jenis pendidikan tersebut memiliki filosofis yang sama yaitu memberikan kesempatan pendidikan kepada anak-anak yang berusia 0 – 6 tahun untuk mengenyam pendidikan pada usia awal masa pertumbuhannya.
Pendidikan Anak Dini Usia memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak yang bermoral / berakhlak mulia, kreatif, inovatif dan kompetitif. Pendidikan bagi anak dini usia bukan sekedar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan bidang keilmuan tetapi lebih dalam adalah mempersiapkan anak agar kelak mampu menguasai berbagai tantangan dimasa depan.
Sungguhpun demikian pendidikan untuk anak dini usia bukan merupakan proses mengisi otak dengan berbagai informasi sebanyak-banyaknya melainkan proses menumbuhkan, memupuk, mendorong dan menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak mengembangkan potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin. Begitu penting dan strategisnya peranan pendidikan anak dini usia  dalam membangun anak bangsa yang berkualitas maka sudah sepatutnya semua pihak memiliki komitmen dan kepedulian membantu pelaksanaannya dilapangan.
Pada tahun 2004 ini, SKB Muaro Jambi telah membentuk dan melaksanakan tiga kelompok bermain, diantaranya satu kelompok di Kelurahan Sengeti tepatnya di SKB Muaro Jambi  sebanyak 27 orang, satu kelompok di Desa Sekernanan Kecamatan Sekernan sebanyak 25 orang dan di Kelurahan Tempino Kecamatan Mestong sebanyak 20 orang. Sasaran peserta didik Kelompok Bermain SKB ini adalah anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, dimana orang tuanya tidak memungkinkan memasukan anaknya belajar pada Pendidikan taman Kanak-Kanak.
Dengan berbagai Alat Permainan Edukatif (APE) baik yang berada di dalam dan di luar ruangan , diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar anak-anak ini. Sungguhpun demikian kebutuhan ruang belajar yang repsentatif sangat dibutuhkan SKB muaro Jambi untuk menjamin ketenangan dan kelayakan suatu proses pendidikan sebab kondisi ruangan belajar yang ada sekarang sangat tidak mungkinkan untuk suatu proses pembelajaran.
Untuk membiayai pelaksanaan ketiga program kelompok bermain ini, SKB Muaro Jambi berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya Proyek Padu Kabupaten Muaro Jambi, Koica Korea dan orang tua peserta didik. Keberadaan kelompok bermain yang dilaksanakan SKB ini lahir dan berkembang secara bertahap, sebut saja Kelompok Bermain yang ada di Kelurahan Tempino Kecamatan Mestong telah memulai program pembelajaran empat tahun yang silam atau tepatnya pada tahun 2000 sedangkan kelompok bermain yang di Kelurahan Sengeti  Kecamatan Sekernan mulai berdiri pada tahun 2003 yang lalu.
Diupayakan pada tahun-tahun mendatang akan dibentuk beberapa kelompok belajar lainnya sehingga seluruh putra dan putri Muaro Jambi yang berusia 4 – 6 tahun dapat menikmati pendidikan pra sekolah sebelum memasuki pendidikan persekolahan. Perencanaan ini memang membutuhkan alokasi dana, untuk itu dimohon kepada pihak eksekutif dan legislative Muaro Jambi untuk dapat  mengalokasinya sehingga pembangunan sumber daya manusia putra putri Muaro Jambi dapat kita tingkatkan.


Sengeti, 24 September 2004
Kepala SKB Muaro Jambi



FAUZI, HS, S.Pd