Senin, Oktober 04, 2010

Mengejar Mimpi Melalui PKBM

Penyelenggaraan pendidikan nasional di luar sekolah secara nyata telah membuka peluang bagi masyarakat tidak mampu baik dari segi ekonomi maupun edukasi untuk memperoleh kesempatan mengecap pendidikan dan memperoleh keterampilan yang tidak diperolehnya dari jalur pendidikan sekolah Formal. Anak-anak yang putus sekolah dan kemudian menjadi pengamen, pemulung, anak kolong jembatan yang oleh masyarakat luas disebut anak jalanan berkumpul dan belajar bersama di PKBM. Mereka yang dari segi ekonomi sangatlah lemah alias miskin materi dan pendidikan dan mereka datang ke PKBM untuk memperoleh pengetahuan menulis dan membaca secara gratis.


Adapun program pendidikan yang berlaku di PKBM dibagi menjadi tiga paket, yaitu Paket A setara dengan SD, Paket B setara dengan SLTP dan Paket C setara dengan SMU/SMA, plus kelas tuna aksara dan Pendidikaan Anak Usia Dini (PAUD). Di PKBM Ristek Nusantara bagi masing-masing paket diberi kesempatan untuk belajar secara bergantian karena keterbatasan ruangan dengan pembagian hari masing-masing paket mendapatkan tiga hari belajar dalam satu minggu dimana setiap waktu belajarnya empat sampai lima jam. Dengan sistem kesetaraan itu pula, siswa didiknya mempunyai peluang untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti universitas.

Ilmu-ilmu pengetahuan yang diajarkan di depan kelas, disampaikan melalui komunikasi secara langsung juga melalui multimedia seperti Komputer atau menonton program pendidikan melalui VCD (Video Campact Disc). Namun, pendidikan agama baik muslim maupun non muslim juga sangat ditekankan untuk membangun kepribadian yang baik diantara siswa didiknya.
Di PKBM Ristek Nusantara media Komputer menjadi alat bantu pendidikan utama yang sangat vital dimana 80% pendidikannya menggunakan alat bantu komputer tersebut. Siswa-siswa yang datang dan belum mengenal komputer langsung diajarkan menggunakan alat komputer tersebut, dan rata-rata dalam dua minggu penggunaan mereka sudah dapat menggunakan komputer dengan baik. Selanjutnya materi belajar yang telah tersedia di dalam komputer dapat mereka pelajari dengan bimbingan tutor tenaga pengajar.
Mungkin anda bertanya dari mana kami mendapatkan komputer tersebut dan mengisinya dengan materi pembelajaran? Kami bertahun-tahun sebelum mendirikan PKBM telah menyelenggarakan kursus komputer dan dari komputer-komputer di tempat kursuslah yang kami gunakan untuk mendukung kegiatan PKBM tersebut.
Selain itu kami juga mendapat buku paket yang kami bagikan kepada siswa didik kami yang mana jumlah buku-buku tersebut tidak sebanding dengan jumlah siswanya, sehingga pembagiannya tidak merata. Untunglah bahan-bahan belajar itu dapat kami masukkan ke dalam komputer dan dapat diakses dengan menggunakan komputer sehingga dapat menutupi kekurangan buku paket tersebut.